Ketika rasa bermain-main dalam makna, ada prasangka yang tak tertata hingga melahirkan makna yang menimbulkan petaka. Petaka yang sulit dihentikan, sebab tiada memiliki perumusan masalah yang teruraikan. Meskipun, ia berbalut keindahan karena renjana yang selalu menguat di penghujung malam. Saat rindu mulai mengusik. Rasa mulai bergerak dalam gimik dan pikiran mulai berhenti untuk merangkai kritik demi kritik. Akal mulai terlena, terbuai di peraduan hingga tersesat dalam pemikiran yang sulit untuk dijelaskan. Rindu memang laksana racun berdosis tinggi, hingga membuat manusia yang katanya makhluk ciptaan terbaik itu lupa seketika dengan hakikat dirinya yang berjalan bersama akal yang kuat. Namun, rindu bukanlah perkara yang buruk. Tidak! Rindu adalah proses menuju penguatan daya tahan perasaan yang terkadang tidak terjelaskan oleh logika para cendekiawan. Racun-racun yang timbul bersama rindu itu terus di lawan oleh hati yang membentuk imunitas baru, hingga kemudian ia tu