Skip to main content

Posts

Showing posts with the label ekonomi budaya

Culture-Heritage Ranah Minang : Mengenal Filosofi dan Esensi Rangkiang di Rumah Gadang

Apabila berbicara tentang kehidupan masyarakat Minangkabau, kita menemukan beragam kearifan yang terkadang menunjukkan betapa tajamnya filosofi kebudayaan Minangkabau dalam menyelesaikan persoalan kehidupan. Di antara bentuk kebudayaan tersebut adalah pendirian Rangkiang di bagian depan Rumah Gadang. Rangking merupaka padi yang sengaja didirikan untuk menyimpan hasil panen pada satu musim dan biasanya difungsikan untuk berjaga-jaga. Dahulunya,sebagian besar masyarakat Minangkabau memang menerapkan sistim tanam yang menyesuaikan dengan musim, apalagi mayoritas lahan di Minangkabau adalah tadah hujan. Rangkiang berperan penting dalam menjaga persediaan selama musim kemarau atau setelah musim panen, serta juga bisa dijual sekiranya ada kebutuhan mendesak yang tidak dapat diduga-duga. Namun, semenjak perkembangan teknologi pertanian dan pesatnya pembanguan infrastruktur pertanian seperti irigasi, Rangkiang sudah tidak lagi difungsikan secara optimal. Masyarakat yang bisa be

Rumah Gadang Koto Marapak : Destinasi Impian Dengan Edukasi Dan Kenangannya

photo by : Mohammad Aliman Shahmi Ketika tren berwisata terus meningkat,masyarakat mulai menyadari bahwa wisata itu tidak sekadar bermain, bersantai, serta memanjakan mata dan rasa pada sebuah atraksi di sebuah destinasi dan objek wisata. Namun, wisata semakin dikenal sebagai sebuah aktivitas yang mengedepankan sisi pengalaman ( experience ) dan edukasi. Oleh sebab itu kita saat ini mengenal istilah-istilah terkait kegiatan wisata seperti eduwisata, agrowisata, atau wisata minat khusus. Di mana yang sama-sama kita ketahui bahwa kegiatan wisata seperti ini adalah kegiatan yang eksklusif, penuh makna, dan ada hal baru yang bisa ditemukan dari kegiatan tersebut. Konsep wisata ini banyak sekali terdapat di ranah Minang, di antaranya adalah Rumah Gadang. Jangan berfikir dahulu, wisata Rumah Gadang di sini hanya yang memperlihatkan nilai estetika seperti di Istano Basa Pagaruyung atau Rumah Gadang di    kampung seribu Rumah Gadang di Solok Selatan, namun konsep wisata di Rumah Ga

Qurban Dan Kemanusiaan

Islam merupakan agama yang bersifat syumuliyah, artinya Islam sebagai sebuah ajaran mencakup segala aspek kehidupan manusia. Islam sebagai sebuah ajaran dibagi atas tiga aspek, yaitu: pertama, akidah. Akidah merupakan dimensi keimanan seorang manusia terhadap ke-Esa-an Allah, al-Nubuwwat (kenabian dan kitab-kitab suci) serta al-Ghaibiyyat (metafisika  atau ma ba’da al-thabi’ah). Kedua, syariah. Syariah merupakan aktualisasi dari keyakinan terhadap Allah yang bersifat lahiriah (eksoterik). Dimensi ini berisi segala bentuk aturan hubungan personal manusia terhadap Tuhannya, hubungan antar sesama manusia (muamalat). Kemudian sejumlah aturan ini oleh para ulama Islam disusun dan dibagi dalam bentuk aturan ibadah, hukum kekeluargaan (al-ahwal al-syakhshiyyah), hukum pidana (jinayat), politik (siyasah) dll. Ketiga, akhlak merupakan norma-norma yang mengatur dan menggerakkan hati nurani (qalb) manusia. KH Husein Muhammad dalam bukunya Menyusuri Jalan Cahaya menyebutkan, “akhlak sebag