Pada abad ke-20 nama besar seperti Paolo Freire dan Ivan Illich terdengar nyaring di telinga kaum aktivis terutama para pemikir yang bergelut di bidang Pendidikan. Bagaimana tidak, kritikan kedua tokoh pendidikan aliran anarkisme ini begitu mengguncang dunia pendidikan. Nilai pendidikan yang selama ini diyakini mengandung nilai kebajikan justru dibalik itu semua terdapat bentuk-bentuk penindasan. Bahkan mereka berujar bahwa seringkali pendidikan dijadikan sebagai legitimasi bagi kelompok yang berkuasa untuk melakukan penindasan. Gagasan kedua tokoh ini benar-benar menyadarkan banyak orang bahwa pendidikan yang selama ini dianggap sakral ternyata menyajikan nilai-nilai dehumanisasi kehidupan. Fenomena pendidikan di atas ternyata jauh hari sudah dialami oleh bangsa Indonesia. Indonesia yang dijajah kurang lebih 350 tahun diwarnai oleh sistem pendidikan yang cenderung rasis atau berdasarkan kelas-kelas sosial. Dia lah Tan Malaka yang kemudian berjuang melawan imperialisme pen