Skip to main content

Posts

Lebih Dekat Dengan Filsafat : Edmund Russel dan Fenomenologi Transendental (Bag 2)

Fenomenologi merupakan gerakan filsafat yang dipelopori oleh Edmund Husserl (1859-1938). Fenomenologi yang diperkenalkan oleh Husserl merupakan ilmu tentang penampakan (fenomena). Artinya, semua yang menjadi pembahasan tentang esensi/hakikat di balik penampakan. Istilah fenomenologi secara etimologi, berasal dari bahasa Yunani, yaitu phainomenon ( phainomai, menampakkan diri) dan logos (akal budi). Sedangkan fenomenologi secara terminologi merupakan ilmu tentang penampakan berarti ilmu tentang apa yang menampakkan diri ke pengalaman subjek. Fenomenologi berusaha membuat filsafat sebagai ilmu yang rigorous. Rigorous artinya bebas dari presuposisi yang mendahului pengalaman konkret. Adapun yang menjadi faktor pendukung filsafat dijadikan sebagai ilmu rigorous karena menurut Husserl ilmu pengetahuan mengalami kiris, yaitu hilangnya landasan teoretis yang kokoh untuk berpijaknya teori-teori ilmiah (krisis internal ilmu), dan kaarena ketidak mampuan ilmu dalam menangani akibat-ak

Lebih Dekat Dengan Filsafat : Edmund Russel (Bag 1)

Edmund Husserl lahir di Prostejov Prossnitz, Moravua-wilayah kekaisaran Austria-Hongaria 8 April 1859. Ia adalah anak   kedua dari empat bersaudara. Ayahnya bernama Adolf Abraham dan ibunya Julie Husserl nee Selinger yang merupakan keluarga kelas menengah dan Bergama Yahudi yang tidak terlalu tertarik dengan persoalan keagamaan. Mengenai pendidikan formalnya ia bersekolah di daerahnya, kemudian pada umur   9 tahun ia belajar di Realgymnasim di Veinna. Pada tahun 1869, ia dipindahkan ke Staatsgymnasim di Olmutz. Berdasarkan informasi dari istrinya Malvine, bahwa Husserl sewaktu masa sekolah bukanlah orang yang terlalu tertarik dengan pelajaran, dan sering tidur dalam kelas sehingga nilainya jelek. Akan tetapi Husserl sangat berbakat dalam bidang matematika. Pada tahun 1876, Husser menjadi mahasiswa di Universitas Leipzing dengan mengambil bidang astronomi selama tiga semester. Pada masa itu ia bersahabat dengan Thomas Masaryk, mahasiswa filsafat pengagum Franz Brentano yang kem

Review Buku : Madilog Sebagai Dasar Penguat Kemampuan Literasi

Bergerak di dunia pemikiran memang tidaklah mudah. Ada banyak yang perlu difahami serta diresapi dari setiap perkara kita temui. Mulai dari hal-hal yang berkaitan dengan fenomena di tengah masyarakat, seperti realita Sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Hingga kepada hal-hal yang berbau mistis yang sudah menjadi prinsip dan bahkan keyakinan yang dipegang erat secata turun-temurun. Meskipun demikian, bergelut di dunia pemikiran merupakan hal yang cukup menyenangkan serta menjadi menjadi perkara yang dijalani dalam keseharian. Tidak bisa tidak, ketika berjumpa dan bercengkrama dengan masyarakat, ada banyak hal-hal baru yang senantiasa perlu dirumuskan makna dan  hakikatnya agar bisa difahami serta diaplikasikan di dalam kehidupan. Di samping itu, pada hal-hal terkait ekonomi, politik, dan ekonomi politik pun sudah secara langsung menyentuh dunia pemikiran, seperti mengapa sebuah negara harus berutang, tentang bagaimana masyarakat yang berusaha secara mikro lebih tahan terh

Pentingnya Belajar Filsafat dan Berfilsafat Di Usia Dini

Secara Etimologi Filsafat berasal dari bahasa Yunani "Philos dan Sophein". Philos dapat berarti mencari, pencarian akan, cinta dan Sophein dapat berarti Kebijaksanaan, Kebenaran, Pengetahuan. Dalam bahasa Inggris disebut Philosophy, sedangkan dalam bahasa Arab disebut Falsafah. Menurut KBBI Filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dng akal budi mengenai hakikat segala yg ada, sebab, asal, dan hukumnya. Secara Simplistik Filsafat adalah Berpikir secara mendalam sampai ke akar-akarnya hingga dapat mengambil akar tunggang dari sebuah pencarian akan kebenaran. Dalam kehidupan dewasa ini, banyak Logika kontradiksi yang dimunculkan kepermukaan, bahkan terkadang menjadi paradoks dikehidupan kita. Yang pertama Ada yang melarang untuk belajar Filsafat karena ditakutkan akan tersesat, Yang kedua ada juga yang membenarkan kita untuk belajar Filsafat dikarenakan ia membawa kita tersesat dijalan yang benar. Benarkah demikian? Mari kita buka bungkus yang sedang menyelimut

FIKSIMINI : Antara Waras dan Gila Dalam Cinta

Ketahuilah olehmu wahai Bujang! Karena Cinta-lah manusia ternista dan kemudian ia dipermainkan oleh pembenaran-pembenaran tak beralasan. Cinta semestinya tak menistakan, Namun kebodohan manusia membuat cinta hadir layaknya bencana dan penista. Ah Sudahlah....! Cinta Ini Adalah Kekeliruan, Abang! Petang itu sedikit berbeda. Ada kemuraman di sudut taman desa yang biasanya selalu dihiasi dengan keromantisan. " Eloklah sekarang kita sudahi saja semuanya, abang. Tidak perlu lagi engkau memohon untuk hubungan ini. Aku sudah lelah! " Nurlela berseru tegas dengan mata yang berkaca-kaca. " Tapi mengapa, dik? Bukankah dari awal kita sudah sepakat. Segala bentuk permasalahaan kita selesaikan bersama, tidak akan ada kata putus. Kau pula yang begitu keras menekannya kepadaku. " Bujang sedikit memelas. Terkejut dengan kenyataan bahwa Nurlela hendak mengakhiri hubungan mereka. " Usahlah kau ingatkan lagi perihal kesalahan terbesarku dengan membuat komitm

Puisi : Tenung

Dalam rindu ku merenung Tentang cinta dan duka nan menggunung Duka yang sejatinya tak terbendung Hati yang luka dan berbelatung Ketika cinta menjadi nista Si Jundai tersenyum manis Wahai puan nan cantik rupawan Wahai Puan nan manis berseri Sekarang terimalah takdirmu Inilah tenungku Matilah bersama tenungku.. Bersama engkau pemberi noda Pembawa bala dan petaka Penggores luka nan durjana Sebab hati telah bergerimis Lantaran penolakan nan sadis Melahirkan dendam nan bengis Nikmatilah gelak tawamu malam ini Sebab esok tangislah yang menghiasi Tiada lagi senyuman mentari nan menawan Adakah engkau menyadari?  Kurafat cinta yang akan melukai Tenung kejam pemuda patah hati Tangis pilu di sepanjang hidupmu Sebab engkau terlalu pongah Menolak cinta nan megah Jika cinta suci tak terbalaskan Sebab itulah kau ku nistakan Dalam kesesatan, kau ku sirnakan!

Cerpen : Keimanan Dan Cinta

Tuah Nyiak Itam bersama si Jundai semakin merajalela. Nurlela semakin teruk, lantaran teluh yang begitu kuat menyerang zahir dan bathinnya. Tiada satupun benda yang luput dari dirinya, semuanya ia panjat. Dinding rumah, dinding kantor Kepala Jorong, tiang listrik, tiang bendera, tower BTS, Batang Pisang, hingga Pohon  Dadok  yang durinya tak terkira tajamnya. Semua baru terhenti saat Bujang menampakkan dirinya. Bujang-pun terpana. Ia tak menyangka jika dendam kusumat karena cinta telah menimbulkan penyiksaan yang begitu menyakitkan. Ia pun tak tega, wanita yang sejatinya masih ia cintai, harus menderita lantaran nafsu dendam yang sebetulnya bisa diredam dengan cinta dan kasih yang ia miliki.  " Kau harus hentikan semua ini Bujang!", Tiba-tiba seorang laki-laki menyerunya dengan lantang dan tegas, Ramlan,Pemuda Shaleh yang kharismatik, berilmu tinggi dan bijaksana, tiga tahun lebih tua dari Bujang.  " Mengapa kau mengalamatkannya kepadaku? Aku yang te