Ketahuilah olehmu wahai Bujang! Karena Cinta-lah manusia ternista dan kemudian ia dipermainkan oleh pembenaran-pembenaran tak beralasan. Cinta semestinya tak menistakan, Namun kebodohan manusia membuat cinta hadir layaknya bencana dan penista. Ah Sudahlah....! Cinta Ini Adalah Kekeliruan, Abang! Petang itu sedikit berbeda. Ada kemuraman di sudut taman desa yang biasanya selalu dihiasi dengan keromantisan. " Eloklah sekarang kita sudahi saja semuanya, abang. Tidak perlu lagi engkau memohon untuk hubungan ini. Aku sudah lelah! " Nurlela berseru tegas dengan mata yang berkaca-kaca. " Tapi mengapa, dik? Bukankah dari awal kita sudah sepakat. Segala bentuk permasalahaan kita selesaikan bersama, tidak akan ada kata putus. Kau pula yang begitu keras menekannya kepadaku. " Bujang sedikit memelas. Terkejut dengan kenyataan bahwa Nurlela hendak mengakhiri hubungan mereka. " Usahlah kau ingatkan lagi perihal kesalahan terbesarku dengan membuat komitm