Skip to main content

Tentang Kami



Tentang Kami, Dangau Tuo Institute
Oleh : Farel Gusti Alhamda

Bukan sekadar tempat belajar atau mengulangi pelajaran sekolah,disini kami juga membahas banyak hal seperti, kehidupan milenial,adat istiadat,dan banyak hal lagi. Jadi, bagi yang beranggapan bahwa komunitas ini merupakan tempat les atau bimbel, anda keliru! Disini kami juga membahas tentang filsafat,pergaulan bebas,dan juga kami sering berdiskusi dan berdebat.

Hal ini kami lakukan dengan harapan dapat minat baca generasi milenial, menambah wawasan dan melatih kawan-kawan untuk berbicara di depan umum secara formal. Jadi target kami adalah menciptakan generasi milenial yang berwawasan tinggi cekatan dan mampu berdiplomasi secara formal dan informal atau mengasah kemampuan berdialektika.

 Percayalah! Akan lebih nikmat rasanya apabila kita dihormati karena otak dan mulut dibanding dihormati dan dihargai karena otot dan mulut saja. Memang kita tak bisa membantah bahwa ilmu dan pengalaman pengalaman kita peroleh itu 75% kita dapat dari lapangan,akan tetapi hal demikian harus kita imbangi dengan formalitas.

Hal ini bertujuan kita dapat terjun dan bergaul dengan semua kalangan,seperti hal nya kita dihormati dan disegani dikalangan preman-preman contohnya akan tetapi kita juga harus dihormati dan disegani oleh manusia intelektual.karena kita belum tentu selamanya hidup dilapangan,melainkan adakalanya kita harus terjun kemeja formalitas.

Nah untuk itu kami sering mengadakan diskusi-diskusi kecil dan juga berdebat mengenai hal-hal yang sedang ramai dikalangan masyarakat milenial dengan tujuan melatih diri dan juga teman-teman untuk bisa dan siap terjun ke hal-hal yang menyangkut formalitas.

Beralih dari hal diatas kegiatan ini kami selingi dengan canda tawa berupa stand up comedi danbercerita mengenai pengalaman-pengalaman konyol yang menggelitik dan penuh canda tawa. Hal ini kami terapkan untuk mengurangi kejenuhan dan rasa bosan teman-teman yang sudah jenuh dalam berdiskusi dan berdebat dengan formal tanpa canda tawa. Disinilah teman-teman dapat meluapkan apa yang ada dalam benakya dan bisa menampilkan bakat-bakat yang ia punya dengan cara lelucon.hal ini kami lakukan dengan harapan agar teman-teman tetap bersemangat dan tidak jenuh dalam berdiskusi ataupun berdebat.

Setelah bercanda tawa kami membahas hal-hal yang menyangkut adat istiadat sejarah dan tradisi serta budaya masyarakat dari berbagai tempat dan berbagai jaman. Disini kami akan membahas mulai dari sejarah beberapa peradaban dan budayanya.kami juga membahas tentang adat atau tradisi dan kearifan lokal tempat dimana kami tinggal.disini kami akan bicara dan mengupas tuntas tentang sejarah dan budaya lokal kami. Dan kami juga membahas tentang bagaimana aplikasi adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari. Yang paling penting kami akan membahsa aplikasi adat istiadat dalam kehidupan milenial.

Hal ini kami terapkan dengan pertimbangan banyaknya generasi sekarang yang tidak peduli dengan budaya dan kearifan lokal mereka. Untuk itu kami bertekat dan berkomitmen akan berusaha merubah pola pikir dan gaya hidup generasi milenial agar tetap mau dan mampu memahami, menjaga, melestarikan, dan yang terpenting dapat mengaplikasikan adat istiadat yang berlaku dikalangan mereka. Dan hal ini merupakan misi penting kami membentuk komunitas ini.

Jadi untuk teman-teman yang belum sempat untuk bergabung dengan komunitas ini, jangan beranggapan bahwa komunitas ini merupakkan tempat les atau bimbel saja. Kalau kalian bergabung kekomunitas ini kalian dapat menambah wawasan kalian dan juga dapat melatih kalian berbicara dan berdebat secara formal. Kalian pun juga bisa menunjukkan bakat kalian dalam bidang komedian . dan yang terpenting disni kami akan berkomitmen untuk merubah pandangan kalian mengenai adat istiadat dan kearifan lokal dimana kalian berada. Nah dengan ini lambat laun kalian dapat mengaplikasikan apa yang kalin telah dapatkan dikomunitas ini.


Comments

Popular posts from this blog

Culture-Heritage Ranah Minang : Mengenal Filosofi dan Esensi Rangkiang di Rumah Gadang

Apabila berbicara tentang kehidupan masyarakat Minangkabau, kita menemukan beragam kearifan yang terkadang menunjukkan betapa tajamnya filosofi kebudayaan Minangkabau dalam menyelesaikan persoalan kehidupan. Di antara bentuk kebudayaan tersebut adalah pendirian Rangkiang di bagian depan Rumah Gadang. Rangking merupaka padi yang sengaja didirikan untuk menyimpan hasil panen pada satu musim dan biasanya difungsikan untuk berjaga-jaga. Dahulunya,sebagian besar masyarakat Minangkabau memang menerapkan sistim tanam yang menyesuaikan dengan musim, apalagi mayoritas lahan di Minangkabau adalah tadah hujan. Rangkiang berperan penting dalam menjaga persediaan selama musim kemarau atau setelah musim panen, serta juga bisa dijual sekiranya ada kebutuhan mendesak yang tidak dapat diduga-duga. Namun, semenjak perkembangan teknologi pertanian dan pesatnya pembanguan infrastruktur pertanian seperti irigasi, Rangkiang sudah tidak lagi difungsikan secara optimal. Masyarakat yang bisa be...

Mengenai SDGs : Kekuatan Kearifan Lokal Dalam Penguatan Pembangunan

Pembangunan sebagai suatu proses pada hakikatnya merupakan pembaharuan yang terencana dan dilaksanakan dalam waktu yang relatif cepat. Tidak dapat dipungkiri pembangunan telah membawa kita pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan ekonomi, peningkatan kecanggihan sarana komunikasi, dan sebagainya. Akan tetapi, pada sisi yang lain, pembangunan yang hanya dipandu oleh pertimbangan-pertimbangan ekonomi dan keamanan, yang dalam kenyataannya telah meningkatkan kesejahteraan sebagian dari keseluruhan kehidupan masyarakat, telah pula menciptakan jarak yang lebar antara kecanggihan dan keterbelakangan. Sisi lain dari kemajuan tekhnologi, berimbas pada kebudayaan lokal yang semakin lama semakin memudar, sebab budaya dan tradisi lokal kalah eksistensi dengan sajian-sajian yang dibungkus dengan kemajuan tekhnologi. Hal ini akan berdampak besar terhadap pembangunan berkelanjutan di tingkat daerah. Kebudayaan dan kearifan lokal sangat erat hubungannya dengan masyaraka...

Mengenai SDGs : Transformasi Pemuda di era 4.0 dan Pembangunan Berkelanjutan

source : Republika.com Revolusi industri 4.0 mulai berkembang di jerman pada tahun 2011 yang menggambarkan sebuah era baru sedang dimulai yaitu masa peralihan dari komputerisasi ke digital. Perubahan ini memberikan dampak yang cukup signifikan kepada manusia tidak hanya dari aspek ekonomi yang bersandarkan pada   kecanggihan sebuah tekhnologi informasi, tetapi juga pada aspek sosial dan budaya. Negara-negara berkembang saat ini berlomba-lomba dalam merancang strategi untuk menjadi yang teratas dalam menyongsong revolusi industri 4.0 in seperti yang tengah berkembang di Indonesia. Dengan menargetkan tercapainya 10 besar ekonomi dunia pada tahun 2030, ini bentuk kesungguhan Indonesia untuk ikut serta dalam mengembangkan Industri 4.0 yang notabene nya dilakukan oleh generasi muda. Mengapa pemuda? sebab   pemuda merupakan   orang-orang yang secara tenaga dan fikiran masih ideal dalam melakukan aktivitas dalam melakukan konstruksi fikiran serta gagasan hingga pa...