Catatan Dangau Tuo Di Hari Guru : Menumbuhkan Kedisiplinan Pada Anak Melalui Pendidikan dan Pergerakan
Pendidikan
pada anak merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena
menyangkut dengan prospek kehidupan anak di masa depan dan bagaimana anak
mencapai perkembangan watak serta tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung
jawab.
Permasalahan
ini menjadi perhatian utama di Dangau Tuo Institute, pendidikan hendaknya
memperkuat kepribadian anak dan menjadikannya sebagai pribadi yang disiplin dan
berintegritas. Kurang lebih sebulan kegiatan bersama anak di Dangau Tuo, kami
menemukan bahwa anak saat ini tengah dihadapkan dengan pola pendidikan yang
lebih eksploitatif dan hanya menyasar penguatan akademik anak. Sementara
pendidikan karakter dan kepribadian terkesan tidak begitu diperhatikan.
Kita
dapat melihat seperti penerapan hukuman ketika anak terlambat beberapa menit
masuk ke sekolah. Ada yang diberi hukuman tidak diperbolehkan untuk masuk,
hingga diperlihatkan ke hadapan orang ramai yang malah terkesan mengkerdilkan
kepribadiannya. Padahal, terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan guru kepada
anak tersebut, misalkan saja dipanggil dan dinasehati secara tertutup dan
diberi pengertian serta pemahaman akan kesalahan yang ia lakukan. Bukankah cara
yang demikian lebih efektif, terutama di dalam menumbuhkan kedisiplinan pada
anak?
Selain
itu, penguatan kepribadian pada anak itu memang harus berangkat dari perhatian
dan pemahaman. Sang pendidik harus memperhatikan betul bagaimana siswa/murid
yang dididik, memahami bagaimana perkembangannya beserta permasalahan yang
mereka hadapi, kemudian menerapkan metode penyelesaian masalah yang tepat
sehingga anak menjadi faham dengan dirinya, serta menyadari bagaimana kesalahan
yang mereka lakukan.
Anak
Membutuhkan Perhatian!
Anak
membutuhkan perhatian, jangan biarkan mereka mencari perhatian dengan cara yang
salah!
Kebutuhan
akan mencapai eksistensi menjadi semakin meningkat ketika anak memasuki usia
remaja. Benar jika anak membutuhkan wadah yang lebih agar ia bisa
beraktualisasi dan tentu saja ia harus mendapatkan perhatian lebih dalam hal
ini.
Lebih
jauh jika kita kaitkan dengan sebuah langkah di dalam mempersiapkan generasi .
Persoalan ini harus menjadi perhatian utama di dalam membangun pengkaderan.
Pergerakan harus memiliki formula yang tepat dan bersifat konjungtif, agar
pergerakan juga menjadi wadah pendidikan berkelanjutan, menumbuhkan
kedisiplinan anak, dan menjadikannya sebagai generasi yang berkarakter dan
berwawasan.
Dengan
demikian, anak akan lebih merasakan bentuk perhatian yang berarti, sehingga
ketika berada di usia kritis ini, mereka terkawal di dalam perhatian yang
membuat mereka nyaman di dalam mendapatkan pendidikan.
Pendidikan,
pengkaderan, dan penguatan pergerakan terkadang harus senantiasa dimoderasi,
konstruksikan formula yang tepat dan sesuai, serta kemudian sinergikanlah
semuanya. Pendidikan dan pergerakan harus dipadukan. Meminjam istilah
Mendikbud, Nadiem Makarim, “ Guru adalah Penggerak”
Muhammad Aidil Saputra
Ketua Gerakan Literasi, Dangau Tuo Institute
Comments
Post a Comment
Terima Kasih