Skip to main content

GEOHERITAGE TARUSAN KAMANG : JEJAK – JEJAK BATUAN LAUT PURBA KAMANG MENGUNGKAP CERITA TAMBO MINANG ??




JEJAK – JEJAK BATUAN LAUT PURBA KAMANG MENGUNGKAP CERITA TAMBO MINANG ??



Lokasi jejak – jejak batuan purba masih berada disekitar Kamang hingga perbatasan dengan daerah Baso, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Berada di sekitar kelurusan sesar Semangko. Litologi yang di teliti di daerah ini adalah batu gambing terumbu / karbonat yang berumur perm- karbon.

BATUAN LAUT KENAPA JADI BUKIT –BUKIT SEKARANG??

Karbonat ini terekspos atau tersingkap akibat dari uplifting dari tekanan tektonik Lempeng Eurasia dan Lempeng Hindia-Australia yang membuat fore arc di muka depan pulau Sumatera. Namun, sebagian ataupun spot-spot karbonat masih terangkat, seperti yang dilihat sekarang ini. Sesar Semangko yang dekstral ini memotong antara karbonat dan metamorf. Pada pengamatan lapangan batugamping ini memiliki rongga yang besar sehingga tampak stalagtite dan stalagmite. Serta lapangan ini belum terekspos keluar secara meluas. Tambo minang yang menjelaskan sumatera terlihat seperti telur itiak mungkin dasar itu yg mengungkap dulunya daerah ini lautan.


JEJAK 1. Ngalau Tarang

Satu lagi objek wisata alam Sumatera Barat yang memiliki potensi untuk menarik wisatawan adalah Ngalau Tarang, Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam. Sesuai namanya Ngalau Tarang merupakaan gua yang dimasuki cahaya matahari. Sehingga gua ini sangat terang dan untuk masuk ke dalamnya tidak perlu menggunakan senter. Lokasi dari ngalau ini tidak jauh dari surau Tuanku nan Renceh di Nagari Kamang Mudiak. Ngalau Tarang merupakan gua batuan kapur sehingga membuat gua ini semakin terang ketika ditimpa cahaya matahari, inilah keunikan Ngalau Kamang dibanding gua lain. Menjelajah ke dalam gua ini, maka akan didapatkan ketinggian gua bervariasi, hingga ada yang mencapai 20 m.

JEJAK 2. Ngalau Binu
Ngalau Binu berada pada koordinat 0°13'54,10" (latitude) dan 100°26'52,31" (longitude). Objek geosite Binu terdiri dari Ngalau (gua) batuan karbonat dan morfologi bukit karbonat. Gua Binu dahulu adalah tempat tertutup dan diprediksi adalah tempat persembunyian para pahlawan saat perang melawan Belanda dan Jepang, serta merupakan tempat persembunyian senjata perang. Batuan karbonat di dalam gua, terus tumbuh meski tertutup rapat batuan di atasnya, dikarenakan masih adanya aliran air yang masuk dan meresap ke batuan karbonat ini. Dari skala umur geologi, diperkirakan btugamping berumur tua pula sama dengan litologi Luak Gadang. Bedanya di tempat ini masih asri dan terus bertumbuh batugamping karbonat. Batugamping karbonat ini diduga terdapat struktur dan sungai bawah permukaan sehingga membuat batugamping ini terus bertumbuh. Gambar perbukitan batugamping Ngalau binu dapat dilihat pada gambar.
 Stalagmit Batugamping Gua Ngalau Binu

            Kondisi Gua Ngalau Binu dingin karena terisi oleh hawa karbondioksida dari batugamping yang refraksi dan ruang Ngalau Binu ini luas sehingga perlu dieksplorasi lagi lebih lanjut. Menurut, Wali Jorong Binu, Fahrur Razi, rencananya Gua Ngalau Binu ini akan dijadikan tempat wisata ekstrim bagi para wisatawan yang suka adrenalin. Oleh karena itu, tempat ini alami dan sangat sedikit yang dapat menjamahnya sehingga diperlukan perhatian bagi wisatawan yang ingin berkunjung sebab batuan karbonat ini berumur tua, unik dari unsur geologinya, dan tumbuhnya batugaming karbonat hanya 0,13 mm/tahun. Maka dari itu, perlu dirawat dan dijaga kelestarian dari Ngalau Binu ini dan sangat mempertimbangkan unsur rescue yang baik. Stalaktit dan Stalakmit adalah bentuk alam khas daerah Karst. Stalaktit dan Stalakmit terbentuk akibat dari proses pelarutan air di daerah kapur yang berlangsung secara terus menerus. Air yang larut di daerah karst akan masuk kelubang-lubang (doline) kemudian turun ke gua dan menetes-netes dari atap gua ke dasar gua. Tetesan-tetesan air ini lama-lama berubah jadi batuan yang bentuknya runcing-runcing seperti tetesan air. Stalaktit adalah batu yang terbentuk di atap gua, bentuknya meruncing kebawah, sedangkan stalakmit adalah batu yang terbentuk di dasar gua bentuknya meruncing keatas.
           
JEJAK 3. Luak Gadang Bukik Baka
            Luak Gadang Bukik Baka berada pada koordinat 0°14'08.74" (latitude) dan 100°45'54,30" (longitude). Luak Gadang berada di litologi batugamping tua (Permian – Karbon) dan terkena urat struktur kekar yang diisi oleh kuarsit dan kalsit hasil kristalisasi dari tumbukan subduksi Lempeng Hindia dan Lempeng Eurasia. Dari pengamatan rekahan strukturnya memiliki pola yang sama dengan Sesar Sumatera Semangko yaitu barat laut – tenggara. Objek wisata ini baru dibka sejak 2015 dan masih dalam pengembangan oleh masyarakat disana. Singkapan ini adalah contoh singkapan tua yang terdapat di Sumatera Barat dan perlu dilestarikan karena menyimpan bukti sejarah dari umur geologinya sehingga tidak terbengkalai dan dapat menjadi geosite.

Lokasi Luak Gadang dan Ngalau Binu Skala Besar

Singkapan Luak Gadang


 (a) Mineral Kuarsit dari Singkapan Batugamping (b) Bongkah Singkapan batugamping
Tabel 4. Vertical Section dari Singkapan Luak Gadang Bukik Baka

JEJAK ANTAR 2 FORMASI BATUAN… ANTARA LAUT DAN DARAT??

JEJAK 4. Ngalau Simarasok 
Ngalau Simarasok terletak di Jorong Simarasok, Nagari Sungai Janiah. Untuk menuju ke Ngalau tersebut yang terletak lebih kurang 4 km dari jalan raya Baso, harus melewati jalan tanah dan berbatua sejauh 1 km. Ngalau ini sangat besar dan panjang. Tinggi mulut ngalau mencapai 25 meter dan lebar lebih dari 10 meter. Berada di Ngalau Simarasok para traveler akan merasakan seperti lebih menyatu dengan alam, karena selain ada gua, ada pula sebuah sungai yang mengalir dapat dinikmati sambil berperahu, pepohonan rimbun, dan suasana yang segar karena jauh dari  keramaian.

JEJAK 5. Air Terjun Sungai Sariak
Ditemukannya keberadaan bebatuan yang dalam istilah geologi disebut dengan Sheeting Joint pada dua sisi sungai yang mendalam (Lubuak) menjadi bukti telah terjadinya peristiwa besar (letusan gunung berapi) pada masa yang telah lalu di daerah ini. Peristiwa alam yang maha dahsyat yang telah membentuk air terjun ini semakin unik dengan adanya lipatan pada batuan beku andesit dikawasan ini, menurut para ahli batuan seperti ini salah satu yang ada di amerika, sehingga lokasi ini menjadi aset penelitian kebumian dan wisata.







Ahmad Fadhly, M.T
Geologist, Dangau Tuo Institute

Comments

Popular posts from this blog

Culture-Heritage Ranah Minang : Mengenal Filosofi dan Esensi Rangkiang di Rumah Gadang

Apabila berbicara tentang kehidupan masyarakat Minangkabau, kita menemukan beragam kearifan yang terkadang menunjukkan betapa tajamnya filosofi kebudayaan Minangkabau dalam menyelesaikan persoalan kehidupan. Di antara bentuk kebudayaan tersebut adalah pendirian Rangkiang di bagian depan Rumah Gadang. Rangking merupaka padi yang sengaja didirikan untuk menyimpan hasil panen pada satu musim dan biasanya difungsikan untuk berjaga-jaga. Dahulunya,sebagian besar masyarakat Minangkabau memang menerapkan sistim tanam yang menyesuaikan dengan musim, apalagi mayoritas lahan di Minangkabau adalah tadah hujan. Rangkiang berperan penting dalam menjaga persediaan selama musim kemarau atau setelah musim panen, serta juga bisa dijual sekiranya ada kebutuhan mendesak yang tidak dapat diduga-duga. Namun, semenjak perkembangan teknologi pertanian dan pesatnya pembanguan infrastruktur pertanian seperti irigasi, Rangkiang sudah tidak lagi difungsikan secara optimal. Masyarakat yang bisa be

Partai, Keadilan, dan Kesejahteraan : Pertikaian antara teori, ideologi, dan Omong Kosong.

Sesungguhnya, persoalan kesejahteraan haruslah lepas dari intervensi kebijakan apapun. Baik itu dari sisi fiskal, moneter, ataupun perdagangan. Karena dengan cara itulah sistim menghargai eksistensi manusia, dan manusia dengan begitu mampu menghargai hakikat dirinya sebagai makhluk yang mempertaruhkan hidup bersama pertimbangan nilai demi mewujudkan kepentingan bersama. Yakni, Kesejahteraan! Lebih lanjut mengenai kesejahteraan, manusia tunduk pada definisinya akan kesejahteraan yang diinginkan. Sehingga kebebasan adalah alat utama dalam meraih semua itu. Sekiranya kebebasan dimusnahkan dan eksistensi individu dihantam, maka jangan sesekali berharap manusia akan mencapai kesejahteraan tersebut. Namun, hakikatnya kesejahteraan tidaklah berdiri sendiri. Ia harus ditopang dengan perwujudan keseimbangan yang menyeluruh. Apabila upaya mencapai kesejahteraan mulai menyulut pertikaian, maka tentu perlu adanya permodelan yang ter-moderasi dengan baik. Intervensi kebijaksanaan penting unt

Mengenai SDGs : Kekuatan Kearifan Lokal Dalam Penguatan Pembangunan

Pembangunan sebagai suatu proses pada hakikatnya merupakan pembaharuan yang terencana dan dilaksanakan dalam waktu yang relatif cepat. Tidak dapat dipungkiri pembangunan telah membawa kita pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan ekonomi, peningkatan kecanggihan sarana komunikasi, dan sebagainya. Akan tetapi, pada sisi yang lain, pembangunan yang hanya dipandu oleh pertimbangan-pertimbangan ekonomi dan keamanan, yang dalam kenyataannya telah meningkatkan kesejahteraan sebagian dari keseluruhan kehidupan masyarakat, telah pula menciptakan jarak yang lebar antara kecanggihan dan keterbelakangan. Sisi lain dari kemajuan tekhnologi, berimbas pada kebudayaan lokal yang semakin lama semakin memudar, sebab budaya dan tradisi lokal kalah eksistensi dengan sajian-sajian yang dibungkus dengan kemajuan tekhnologi. Hal ini akan berdampak besar terhadap pembangunan berkelanjutan di tingkat daerah. Kebudayaan dan kearifan lokal sangat erat hubungannya dengan masyaraka