Habiskan waktu luang dengan hal yang bermanfaat dan tetap jaga kesehatan juga penting.
Perkara
work from home (WFH) akibat covid-19 yang mewabah di Indonesia,
menyebabkan masyarakat Indonesia terutama anak-anak muda agak kebingungan untuk
menghabiskan waktu luang mereka. Dikutip dari laman CNN Indonesia, dampak dari WFH dan perubahan sistem pendidikan
(e-learning) ini, salah satu platform penyedia jasa internet (indhome dan
biznet) mencatat terjadi peningkatan traffic
data pengguna baru sejak adanya WFH
ini. Sedangkan untuk traffic penggunaan
data dari PT Telkom, meningkat 13% pada malam hari dan meningkat 15% dari
penggunaan rata-rata.
Hal
ini membuat banyak hal menjadi makin mudah untuk menjadi viral. Salah satunya
yang saat ini sedang banyak berseliweran di dunia maya adalah; dalgona coffee atau kopi dalgona. Dalgona coffee ini viral pada bulan
Januari 2020 setelah ditayangkan di sebuah acara TV di Korea. Pada acara
tersebut, ditanyangkan cara pembuatannya oleh seorang aktor Korea. Sejak saat
itu, influencer dari berbagai platform media sosial tertarik untuk
mencoba membuatnya.
Dalgona coffee sejatinya merupakan sejenis minuman aesthetic yang terdiri dari 2 lapis;
susu dan foam (busa) antara campuran
kopi dan gula. Cara membuatnya pun tidak sulit dan bahannya pun mudah ditemukan
di pasar atau minimarket. Dalgona coffee dapat dibuat dengan mencampurkan serbuk kopi murni,
gula pasir dan air dengan perbandingan sama, kemudian dikocok menggunakan mixer, balloon whisk, saringan dan
bahkan sendok sampai terbentuk foam. Foam inilah yang nanti dituang
sedemikian rupa ke dalam gelas yang sudah berisikan susu fullcream (plain).
Asal
mula dalgona coffee ini sebenanya
berasal dari Korea. Dalgona atau ppopgi berrarti honeycomb toffee (makanan yang terbuat dari caramel dan baking powder
yang dipanaskan dan membentuk seperti sarang tawon). Makanan ini populer di
Korea sekita 1970-1980, sering dianggap permen karena rasanya yang manis.
Permen ini dijual dengan berbagai bentuk sederhana. Dikutip dari South China Morning Post, perubahan permen
ini menjadi dalgona coffee,
dipopulerkan oleh seorang pemilik kedai kopi, Kenny Hong Kyong Soo. Permen ini
mengingatkannya pada saat masih kecil dulu karena sangat populer di Korea pada
zamannya. Sebagai bentuk nostalgia, permen ini dikembangkannya menjadi bentuk
minuman dan karena rasanya yang manis permen ini sangat cocok dipadukan dengan
kopi atau teh. Resep teh dan kopi tersebut dikembangkannya selama setahun
sampai memperoleh formula yang pas.
Hal
yang membuat minuman ini menarik, tentu saja adalah lapisan bagian atasnya; foam. Dilansir dari laman wikipedia, foam adalah sebuah unsur yang terbentuk dari gelembung gas yang
banyak dalam benda cair atau padat. Foam dapat juga diartikan sebagai cairan
yang bergelembung dan dalam kehidupan nyata biasanya tidak teratur dan memiliki
ukuran gelembung yang bervariasi.
Proses
terbentuknya foam ini disebut reaksi
saponifikasi atau reaksi penyabunan. Pada dasarnya, reaksi penyabunan ini
adalah proses penghilangan air dari senyawa lemak/minyak menggunakan senyawa
basa kuat (pH tinggi) dan akan memperoleh hasil akhir berupa foam. Pada dalgona coffee, bahan pembentukan foam yang digunakan adalah kopi, gula dan air. Dalam beberapa
jurnal penelitian mengenai kopi, selain mengandung kafein, kopi juga mengandung
banyak senyawa lain seperti karbohidrat, protein, mineral, asam alifatik, asam
klorogenat, lemak dan turunannya. Maka, jika kopi yang sudah dilarutkan dengan
air akan menyebabkan banyak senyawa didalamnya terekstraksi dan ditambahkan
gula sebagai penambah rasa manis dan untuk meningkatkan kekentalan dengan
perpaduan suhu, proses pengadukan dan waktu pengadukan yang tepat, maka akan
diperoleh foam yang diinginkan.
Di
Indonesia, terdapat berbagai jenis minuman tradisional yang rasanya tidak kalah
dengan dalgona coffe. Salah satu
minuman tersebut adalah teh talua,
berasal dari Sumatera Barat. Zaman
dahulu, minuman ini hanya diminum oleh kalangan berkelas, seperti pejabat,
saudagar kaya atau pengusaha. Namun seiring berjalannya waktu, teh talua sudah menyebar hampir ke
seluruh wilayah di Indonesia dan sekarang
teh talua adalah minuman
yang wajib ada di warung tradisional
ataupun restoran padang, biasanya diminum oleh masyarakat untuk menambah
energi, menghangatkan badan atau pelengkap aktifitas sehari-hari. Teh talua terdiri dari campuran teh,
gula, dan sedikit campuran jeruk nipis. Foam
yang terbuat dari campuran kuning telur ayam kampung atau kuning telur itik,
sedikit gula pasir dan kental manis. Foam
inilah yang nanti diseduh dengan air teh yang panas. Jeruk nipis digunakan
untuk menyamarkan bau amis dari kuning telur. Beberapa orang ada juga yang
menambahkan madu sesuai selera.
Prinsip
pembuatan teh talua sama dengan dalgona coffee, dengan cita rasa unik
dan berbeda. Jika bingung mau melakukan apa saat WFH, membuat salah satu minuman ini bisa menjadi alternatif pilihan
yang bermanfaat. Mengingat kebutuhan konsumsi gula perhari hanya 50 gram (5-9
sendok teh), minuman ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari karena
cukup tinggi kandungan gulanya, terutama untuk orang dengan penyakit diabetes
dan mempunyai riwayat penyakit tersebut.
Nofrianti,S.Farm.,Apt
Comments
Post a Comment
Terima Kasih